Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa tumbuhan hanya dapat hidup subur di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang semakin sulit kita temui walaupun belum termasuk tumbuhan langka. Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak tertarik untuk menanamnya. Akibatnya, ada buah-buahan yang makin sulit kita lihat di pasaran.
- Bunga Bangkai Raksasa
Saat sedang mekar, tinggi bunga dapat mencapai 2 meter dengan lebar mahkota bunga 1,5 meter. Bunga ini berwarna merah. Karena mengeluarkan bau busuk ketika mekar, maka bunga ini disebut bunga bangkai. Secara alami, bunga bangkai raksasa ini hidup di hutan Sumatra. Bunga ini termasuk tumbuhan langka dan dilindungi.
Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang
membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan
lalat penyerbuk bagi bunganya. Bunga bangkai juga sering digunakan
sebagai julukan bagi patma raksasa Rafflesia arnoldii. Di alam tumbuhan
ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah bunga resmi
bagi Provinsi Bengkulu.
- Bunga Rafflesia
Bunga Rafflesia juga berukuran raksasa dan berbau busuk. Ada berbagai jenis bunga rafflesia yang hidup tersebar di hutan-hutan Sumatra dan sebagian Kalimantan. Ukurannya bervariasi dengan garis tengah bunga antara 30cm sampai 150 cm. Pada umumnya berwarna merah dengan bintik-bintik putih. Di dinding bagian dalam bunga terdapat rambut-rambut halus yang disebut ramenta. Bunga rafflesia dimanfaatkan sebagai bahan obat. Bunga ini termasuk bunga langka dan dilindungi.
- Jamblang
Orang Jawa menyebut tumbuhan buah ini dengan nama duwet. Buahnya berkulit halus berwarna ungu kehitaman. Berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira satu ruas jari orang dewasa. Di beberapa daerah, Buah ini mungkin masih banyak ditemukan.
Akan tetapi, cukup sulit untuk ditemukan di pasaran luas. Mungkin rasanya kurang enak (agak getir), orang tidak tertarik untuk menanam buah ini. Jika tidak ada yang mau mengembangbiakkan, dikhawatirkan tumbuhan ini dapat menjadi langka. Padahal, tumbuhan ini diketahui dapat berkhasiat sebagai obat.
- Kesemek
Orang sering menyebutnya sebagai buah genit karena kulit buahnya tampak seperti memakai bedak. Bedak ini sebenarnya adalah kapur yang sengaja diberi oleh pedagang. Tujuannya untuk mengurangi rasa sepatnya. Kesemek yang sudah diberi kapur rasanya seperti kentang mentah yang manis. Bentuk nya seperti apel.
Buah ini semakin sulit ditemukan di pasaran luas. Mungkin karena rasanya yang kurang enak dibandingkan dengan buah apel. Apalagi saat ini apel impor membanjiri pasaran buah di Indonesia. Jika tidak ada yang tertarik untuk mengembangbiakkannya, dikhawatirkan tumbuhan ini menjadi langk. Padahal, sepuluh tahun lalu buah kesemek masih masih cukup mudah ditemui di Jakarta.
- Cendana
Cendana adalah pohon berbatang kayu yang tingginya dapat mencapai 15 meter. Kulit batangnya besar dan berwarna cokelat tua. Kayunya putih kekuningan. Jika kering, kayunya berbau harum. Kayu cendana banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan. Selain itu, orang mengolahnya hingga menghasilkan banyak cendana yang harum. cendana dahulu banyak tumbuh di hutan Sumba, Timor, Sulawesi dan Jawa Timur. Saat ini, cendana merupakan tumbuhan langka.
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rampah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad.
- Kantong Semar
Tumbuh merambat dengan tinggi mencapai 12 kaki atau sekitar 4 m.
Perangkap pasif yang dihasilkan di ujung daun memerangkap dan mencerna
serangga kecil. Warna hijau terang, sering dengan bintik-bintik terang
atau merah gelap atau ungu.
Tergantung pada tempatnya tinggal banyak
kebutuhan Nepenthes dapat dipenuhi dengan cara beradaptasi dengan
lingkungan tempatnya tumbuh. Nepenthes sangat fleksibel dan mudah
beradaptasi dengan berbagai kondisi pertumbuhan yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar